Senin, 27 Juni 2011

Surat dari Abdullah Al Ghaza (Pejuang HAMAS) kepada Indonesia

Saya nemu artikel ini dari Buletin Kajian Islam yang beredar tiap Jum’at. Judul asli artikel ini Surat dari Saudara Seiman dari Gaza dengan Penerbit Al-Bayan. Artikel yang cukup panjang untuk dibaca, tapi isinya sangat menyentuh. Tak ada salahnya kan kalau di-share? “Untuk saudaraku di Indonesia, mengapa saya harus memilih dan mengirim surat ini untuk kalian di Indonesia. Namun jika kalian tetap bertanya kepadaku, kenapa? Mungkin satu-satunya jawaban yang saya miliki adalah karena negri kalian berpenduduk muslim terbanyak di punggung bumi ini, bukan demikian saudaraku? Di saat saya menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam, ketika pulang dari melempar jumrah, saya sempat berkenalan dengan salah seorang aktivis dakwah dari jama’ah haji asal Indonesia, dia mengatakan kepadaku, setiap tahun musim haji ada sekitar 205 ribu jama’ah haji berasal dari Indonesia datang ke Baitullah ini. Wah, sungguh jumlah angka yang sangat fantastis dan membuat saya berdecak kagum. Lalu saya mengatakan kepadanya, saudaraku, jika jumlah jama’ah haji asal Gaza sejak tahun 1987 sampai sekarang digabung, itu belum bisa menyamai jumlah jama’ah haji dari negara kalian dalam satu musim haji saja. Padahal jarak tempat kami ke Baitullah lebih dekat dibanding kalian. Wah pasti uang kalian sangat banyak, apalagi menurut sahabatku itu ada 5% dari rombongan tersebut yang memnunaikan ibadah haji yang kedua kalinya, Subhanallah. Wahai saudaraku di Indonesia, Pernah saya berkhayal dalam hati, kenapa saya dan kami yang ada di Gaza ini, tidak dilahirkan di negri kalian saja. Pasti sangat indah dan mengagumkan. Negri kalian aman, kaya, dan subur, setidaknya itu yang saya ketahui tentang negri kalian. Pasti ibu-ibu disana amat mudah menyusui bayi-bayinya, susu formula bayi pasti dengan mudah kalian dapoatkan di toko-toko dan para wanita hamil kalian mungkin dengan mudah bersalin di rumah sakit yang mereka inginkan. Ini yang membuatku iri kepadamu saudaraku, tidak seperti di negri kami ini. Tidak jarang tentara Israel menahan mobil ambulance yang akan mengantarkan istri kami melahirkan di rumah sakit yang lebih lengkap alatnya di daerah Rafah. Sehingga istri kami terpaksa melahirkan di atas mobil, ya di atas mobil saudaraku.! Susu formula bayi adalah barang langka di Gaza sejak kami diblokade 2 tahun yang lalu, namun istri kami tetap menyusui bayi-bayinya dan menyapihnya hingga 2 tahun lamanya, walau terkadang untuk memperlancar Asi mereka, istri kami rela minum air rendaman gandum. Namun, mengapa di negri kalian, katanya tidak sedikit kasus pembuangan bayi yang tidak jelas siapa ayah dan ibunya. Terkadang ditemukan mati di parit-parit, selokan, dan tempat sampah. Itu yang kami dapat dai informasi di televisi. Dan yang membuat saya terkejut dan merinding, ternyata negri kalian adalah negri yang tertinggi kasus aborsinya untuk wilayah Asia. Astaghfirullah. Ada apa dengan kalian? Apakah karena di negri kalian tidak ada konflik bersenjata seperti kami disini, sehingga orang bisa melakukan hal hina seperti itu? Sepertinya kalian belum menghargai arti sebuah nyawa bagi kami disini. Memeang hampir setiap hari di Gaza sejak penyerangan Israel, kami menyaksikan bayi-bayi kami mati. Namun, bukanlah di selokan-selokan atau got-got apalagi di tempat sampah. Mereka mati syahid saudaraku! Mati syahid karena serangan roket tentara Israel! Kami temukan mereka tak bernyawa lagi di pangkuan ibunya, di bawah puing-puing bangunan rumah kami yang hancur oleh serangan Zionis Israel. Saudaraku, bagi kami nilai seorang bayi adalah aset perjuangan kami terhadap penjajah Yahudi. Mereka adalah mata rantai yang akan menyambung perjuangan kami memerdekakan negri ini. Perlu kalian ketahui, sejak serangan Israel tanggal 27 Desember 2009 kemarin, saudara-saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600 di antaranya adalah anak-anak kami, namun sejak penyerangan itu pula sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru di jalur Gaza, dan Subhanallah kebanyakan mereka adalah anak laki-laki dan banyak yang kembar, Allahu Akbar! Wahai saudaraku di Indonesia, Negri kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam akan tumbuh dan berbuah, namun kenapa di negri kalian masih ada bayi yang kekurangan gizi, menderita busung lapar. Apa karena sulit mencari rizki disana? Apa negri kalian diblokade juga? Perlu kalian ketahui saudaraku, tidak ada satupun bayi di Gaza yang menderita kekurangan gizi, apalagi sampai mati kelaparan, walau sudah lama kami diblokade. Sungguh kalian terlalu manja! Saya adalah pegawai tata usaha di kantor pemerintahan HAMAS sudah 7 bulan ini belum menerima gaji bulanan saya. Tetapi Allah SWT yang akan mencukupkan rizki untuk kami. Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja ada sekitar 300 pasang pemuda baru saja melangsungkan pernikahan. Ya, mereka menikah di sela-sela serangan agresi Israel. Mereka mengucapkan akad nikah diantara bunyi letupan bom dan peluru, saudaraku. Dan Perdana Menteri kami, Ust Isma’il Haniya memberikan santunan awal pernikahan bagi semua keluarga baru tersebut. Wahai saudaraku di Indonesia, Terkadang saya pun iri, seandainya saya bisa merasakan pengajian atau halaqah pembinaan di negri antum (anda). Seperti yang diceritakan teman saya, program pengajian kalian pasti bagus, banyak kitab mungkin yang kalian yang telah baca. Dan banyak buku-buku pasti sudah kalian baca. Kalian pun bersemangat kan? Itu karena kalian punya waktu. Kami tidak memiliki waktu yang banyak disini. Satu jam, ya satu jam itu adalah waktu yang dipatok untuk kami disini untuk halaqah. Setelah itu kami harus terjun ke lapangan jihad, sesuai dengan tugas yang diberikan kepada kami. Kami disini sangan menanti-nantikan saat halaqah tersebut walau hanya satu jam. Tentu kalian lebih bersyukur. Kalian punya waktu untuk menegakkan rukun-rukun halaqah, seperti ta’aruf, tafahum, dan takaful disana. Halafalan antum pasti lebih banyak daripada kami. Semua pegawai dan pejuang HAMAS disini wajib menghapal Surah Al-Anfal sebagai nyanyian perang kami, saya menghafal di sela-sela waktu istirahat perang, bagaimana dengan kalian? Akhir Desember kemarin, saya menghadiri acar wisuda penamatan hafalan 30 Juz anakku yang pertama. Ia merupakan diantara 1000 anak yang tahun ini menghafal Al-Qur’an dan umurnya baru 10 tahun. Saya yakin anak-anak kalian jauh lebih cepat menghapal Al-Qur’an ketimbang anak-anak kimi disini. Di Gaza tidak ada SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) seperti di tempat kalian yang menyebar seperti jamur di musim hujan. Disini anak-anak belajar diantara puing-puing reruntuhan gedung yang hancur, yang tanahnya sudah diratakan, diatasnya diberi beberapa helai daun kurma. Ya, di tempat itu mereka belajar, saudaraku. Bunyi suara setoran hafalan Al-Qur’an mereka bergemuruh dianatara bunyi-bunyi senapan tentara Israel. Ayat-ayat jihad paling cepat mereka hafal, karena memang didepan mereka tafsirnya. Langsung mereka rasakan. Oh iya, kami harus berterima kasih kepada kalian semua, melihat solidaritas yang kalian perlihatkan kepada masyarakat dunia. Kami menyaksikan aksi demo-demo kalian disini. Subhanallah, kami sangat terhibur. Karena kalian juga merasakan apa yang kami rasakan disini. Memang banyak masyarakat dunia yang menangisi kami disini, termasuk kalian yang di Indonesia. Namun, bukan tangisan kalian yang kami butuhkan , saudaraku. Biarlah butiran air matamu adalah catatan bukti akhirat yang dicatat Allah sebagai bukti ukhwah kalian kepada kami. Doa-doa dan dana kalian telah kami rasakan manfaatnya. Oh iya, hari semakin larut, sebentar lagi adalah giliran saya menjaga kantor, tugasku untuk menunggu jika ada telpon dan fax yang masuk. Insya Allah, nanti saya ingin sambung dengan surat yang lain lagi. Salam untuk semua pejuang-pejuang Islam dan ulama-ulama kalian. Abdullah Al Ghaza Demikian Surat dari Pejuang Hamas di Gaza kepada Indonesia. Semoga saudara-saudari kita yang berada di Gaza diberi ketabahan dan kekuatan oleh Allah SWT. Amin.





Gaza, itulah nama hamparan tanah yang luasnya tidak lebih dari 360 km persegi. Berada di Palestina Selatan, “terjepit” di antara tanah yang dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan laut Mediterania, serta dikepung dengan tembok di sepanjang daratannya.
Sudah lama Israel “bernafsu” menguasai wilayah ini. Namun, jangankan menguasai, untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel sangat kesulitan.



Quote:
Sudah banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006 hingga kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas penjajahan Zionis semakin menguat.
Akhirnya Israel melakukan serangan “habis-habisan” ke wilayah ini sejak 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009. Mereka”mengguyurkan” ratusan ton bom dan mengerahkan semua kekuatan hingga pasukan cadangannya.
Namun, sekali lagi, negara yang tergolong memiliki militer terkuat di dunia ini harus mundur dari Gaza.

Akan tetapi di sana ada “kekuatan lain” yang membuat para mujahidin mampu membuat “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dengan muka tertunduk, walau hanya dengan berbekal senjata-senjata “kuno”.

Itulah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada para pejuangnya yang taat dan ikhlas. Kisah tentang munculnya “pasukan lain” yang ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad para syuhada, serta beberapa peristiwa “aneh” lainnya selama pertempuran, telah beredar di kalangan masyarakat Gaza, ditulis para jurnahs, bahkan disiarkan para khatib Palestina di khutbah-khutbah Jumat mereka.




Oleh:wawan budiyanto
· · 

Rabu, 15 Juni 2011

prospek lapangan kerja lulusan S1 Bimbingan konselor

Sarjana lulusan prodi Bimbingan dan Konseling  dapat memasuki lapangan  kerja menjadi:

  • Guru Bimbingan dan Konseling/ Konselor di SD/ SMP/ SMA/SMK /Sekolah Inklusif/ SLB
  • Konselor pada pendidikan jalur non formal
  • Perwira Karir TNI / POLRI

Profil dan Sejarah Pendirian S1 bimbingan konseling


Program studi Bimbingan dan Konseling FIP Unesa (d/h IKIP Surabaya) berdiri sejak tahun 1964 yang kala itu bernama  Guidance and Counseling. Kemudian pada tahun 1968 berubah nama menjadi program studi Bimbingan dan Penyuluhan. Seiring dengan perjalanan waktu pada tahun 1984 berubah lagi menjadi program studi Bimbingan dan Konseling sampai saat ini.
Pada awalnya, dari tahun 1964 sampai 1978 program studi ini mencetak sarjana muda Bimbingan dan Penyuluhan. Kemudian pada tahun 1974 sampai 1978 membuka program doktoral untuk  mencetak sarjana. Pada tahun 1982 program studi Bimbingan dan Konseling pernah membuka program  D3 dan berakhir pada tahun 1986. Akhirnya, sejak tahun 1979 sampai sekarang membuka program S1 Bimbingan dan Konseling.
Perjalanan panjang yang telah ditempuh oleh prodi Bimbingan dan Konseling, tak bisa dilepaskan dari perkembangan profesi konselor di Indonesia. Berawal pada dekade 1960-an, LPTK-LPTK mendirikan jurusan Bimbingan dan Penyuluhan. Selanjutnya dengan disyahkannya kurikulum  tahun 1975 yang merupakan pengakuan pemerintah terhadap eksistensi profesi konselor. Pada tahun yang sama, didorong keinginan yang kuat untuk memperkokoh profesi konselor, maka di Malang dibentuklah organisasi profesi yang bernama IPBI (Ikatan Petugas Bimbingan Penyuluhan Indonesia) yang selanjutnya pada tahun 2001 berubah menjadi ABKIN (Asosiasi Bimbingan dan konseling Indonesia). Dengan diberlakukannya kurikulum 1994, mulailah ada ruang gerak bagi layanan ahli bimbingan dan konseling dalam sistem persekolahan di Indonesia, sebab salah satu ketentuannya adalah mewajibkan tiap sekolah untuk menyediakan 1 (satu) orang konselor untuk setiap 150 peserta didik.
Seiring dengan disyahkannya berbagai peraturan dan perundang-undangan oleh pemerintah mendorong perlunya pengembangan dan penataan prodi Bimbingan dan Konseling FIP UNESA sebagai pencetak calon konselor. Beberapa peraturan dan perundangan tersebut diantaranya; 1) UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2) PP nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan, 3) UU nomer 14 tahun 2005 tantang Guru dan Dosen, serta 4) Penataan Pendidikan Profesional Konselor Jalur Pendidikan Formal yang disusun oleh ABKIN dan di syahkan oleh Dirjen DIKTI tahun  2007. 5) Permendiknas No. 27 tahun 2008 tentang Standart Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.

visi dan misi S1 Bimbingan Konseling


Visi
Pengembang ilmu Bimbingan dan Konseling pencetak insan cerdas dan kompetitif

Misi

  1. Mengembangkan dan mengawal ilmu Bimbingan dan Konseling untuk meningkatkan kualitas insan bermartabat.
  2. Menyelenggarakan program pendidikan akademik dan profesi Bimbingan dan Konseling yang berbasis budaya nasional.
  3. Menyelenggarakan program pendidikan profesi Bimbingan dan Konseling yang profesional dan berjiwa interpreuner
  4. Menyelenggarakan penelitian untuk memperkokoh teori dan praktek di bidang Bimbingan dan Konseling
  5. Menyelenggarakan program pengabdian kepada masyarakat di bidang Bimbingan dan Konseling
Mengembangkan dan mengawal ilmu Bimbingan dan Konseling untuk meningkatkan kualitas insan bermartabat.

Selasa, 14 Juni 2011

INFO PENTING JADWAL TES TOEFL ITP Rabu, 8 Juni 2011 Pusat Bahasa Unesa akan menyelenggarakan Tes TOEFL ITP pada : Hari / Tanggal : Selasa / 28 Juni 2011 Pukul : 09.00 WIB Tempat : Pusat Bahasa Unesa Gedung G-6 Kampus Unesa Ketintang Biaya Tes : RP. 275.000,- Pendaftaran dibuka mulai tanggal 08 Juni 2011 s/d 17 Juni 2011. Bagi yang berminat silahkan langsung mendaftar ke Pusat Bahasa Unesa (Gedung G-6 Kampus Unesa Ketintang - Surabaya). Contact Customer Service : 031 - 8294114 NB : Pada saat mendaftar harus menyerahkan Photo berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar.

  INFO PENTING

  INFO PENTING


JADWAL TES TOEFL ITP
Rabu, 8 Juni 2011


Pusat  Bahasa Unesa akan menyelenggarakan Tes TOEFL ITP pada :
 Hari / Tanggal : Selasa /  28 Juni 2011
 Pukul : 09.00 WIB
 Tempat : Pusat Bahasa Unesa
  Gedung G-6 Kampus Unesa Ketintang
 Biaya Tes : RP. 275.000,-

Pendaftaran dibuka mulai tanggal 08 Juni 2011 s/d 17 Juni 2011. Bagi yang berminat silahkan langsung mendaftar ke Pusat Bahasa Unesa (Gedung G-6 Kampus Unesa Ketintang - Surabaya).
Contact Customer Service :  031 - 8294114

NB : Pada saat mendaftar harus menyerahkan Photo berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar.

Rabu, 8 Juni 2011


Pusat  Bahasa Unesa akan menyelenggarakan Tes TOEFL ITP pada :
 Hari / Tanggal : Selasa /  28 Juni 2011
 Pukul : 09.00 WIB
 Tempat : Pusat Bahasa Unesa
  Gedung G-6 Kampus Unesa Ketintang
 Biaya Tes : RP. 275.000,-

Pendaftaran dibuka mulai tanggal 08 Juni 2011 s/d 17 Juni 2011. Bagi yang berminat silahkan langsung mendaftar ke Pusat Bahasa Unesa (Gedung G-6 Kampus Unesa Ketintang - Surabaya).
Contact Customer Service :  031 - 8294114

NB : Pada saat mendaftar harus menyerahkan Photo berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar.